Polip Kantong Empedu

APA ITU POLIP KANTONG EMPEDU?

Polip kantong empedu adalah pertumbuhan massa yang menonjol dari lapisan dalam kantong empedu, yaitu organ kecil di bawah hati. Polip ini bisa berjumlah satu atau banyak, dan ukurannya bervariasi, mulai dari beberapa mm hingga lebih dari 1 cm. Kebanyakan polip kantong empedu bersifat jinak, artinya tidak bersifat kanker dan tidak menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. Namun, sebagian kecil polip mungkin bersifat pra-kanker atau ganas, terutama yang berukuran lebih dari 1 cm.

Ada lima skenario yang mungkin dilakukan jika polip empedu terlihat pada tes pencitraan, di antaranya:

• Pseudopolis: pseudopolis, atau dikenal juga sebagai polip kolesterol, terjadi akibat cholesterolosis, suatu kondisi jinak di mana kelebihan deposit kolesterol menempel pada dinding kantong empedu dan membentuk polip.
• Polip inflamasi: polip inflamasi dikaitkan dengan kolesistitis kronis, yang menyebabkan luka pada dinding kantong empedu.
• Adenomyomatosis: adenomyomatosis biasanya ditandai dengan pertumbuhan kista pada dinding kantong empedu.
• Adenoma: adenoma adalah tumor jinak yang biasanya muncul pada sel epitel kantong empedu. Adenoma yang lebih besar dapat berubah menjadi tumor ganas.
• Polip ganas: polip ganas biasanya adenokarsinoma (berpotensi kanker), seperti yang terlihat pada kanker kantong empedu.

APA YANG MENYEBABKAN MUNCULNYA POLIP KANTONG EMPEDU?

Pertumbuhan sel abnormal: dalam beberapa kasus, proliferasi sel abnormal di dinding kantong empedu dapat memicu perkembangan polip. Lebih mengkhawatirkan lagi jika pertumbuhan ini tidak terkendali, karena dapat mengindikasikan kondisi pra-kanker atau kanker.

APA SAJA GEJALANYA?

Polip kantong empedu seringkali tidak bergejala, yang berarti tidak menyebabkan keluhan. Banyak penderita tidak menyadari kondisi ini hingga akhirnya polip ditemukan secara tidak sengaja saat pemeriksaan kesehatan atau tes pencitraan untuk keluhan perut lainnya.

Gejala polip kantong empedu yang muncul biasanya berupa:

• Kembung: perasaan begah atau kembung, terutama setelah mengonsumsi makanan berlemak, dapat terjadi karena kemampuan kantong empedu dalam melepaskan empedu terganggu.
• Mual atau muntah: mirip dengan batu empedu, polip dapat menyebabkan mual atau muntah, terutama setelah makan.
• Nyeri: rasa nyeri pada perut bagian kanan atas mungkin terjadi jika polip bertumbuh cukup besar sehingga menyebabkan sumbatan atau iritasi di dalam kantong empedu.

Secara umum, gejala tidak selalu berarti ada masalah serius. Namun, ukuran polip yang lebih besar dan bergejala mungkin membutuhkan perhatian lebih karena berpotensi mengandung sel-sel ganas.

APAKAH POLIP KANTONG EMPEDU MENYAKITKAN?

Polip kantong empedu sendiri biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Mayoritas penderita polip kantong empedu tidak mengalami gejala apa pun, termasuk rasa nyeri. Namun, jika polip tumbuh cukup besar untuk menghalangi aliran keluar dari cairan empedu, dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau nyeri. Rasa nyeri ini biasanya terasa di perut bagian kanan atas dan dapat menyebar ke punggung atau bahu sebelah kanan. Rasa nyeri yang dikaitkan dengan masalah kantong empedu, termasuk polip, seringkali muncul setelah konsumsi makanan berlemak, yang dapat merangsang kantong empedu untuk melepaskan cairan empedu.

Siapa saja yang berisiko mengalami polip kantung empedu di Singapura?

Polip kantong empedu dapat menyerang siapa saja, tetapi di masyarakat Singapura, ada beberapa faktor tertentu yang dapat memengaruhi risiko:

• Usia: pria berusia di atas 40 tahun dan wanita di atas 50 tahun lebih berisiko terkena polip kantong empedu.
• Jenis kelamin: pria sedikit lebih berisiko terkena polip kantong empedu daripada wanita.
• Obesitas dan diabetes: sindrom metabolik, seperti diabetes dan obesitas, dapat meningkatkan risiko masalah kantong empedu, termasuk pertumbuhan polip.

Bagaimana diagnosis terhadap polip kantong empedu?

Diagnosis polip kantong empedu seringkali terjadi secara tidak sengaja selama tes pencitraan untuk kondisi lain. Alat diagnostik utama untuk polip kantong empedu adalah:

• Ultrasound: USG perut adalah metode paling umum dan efektif untuk mengidentifikasi adanya polip kantong empedu. USG dapat membantu menentukan ukuran dan jumlah polip, yang mana merupakan faktor penting dalam menentukan pendekatan pengobatan kondisi.

Dalam beberapa kasus, tes pencitraan lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mendapatkan gambaran kantong empedu yang lebih detail atau jika ada dugaan tumbuhnya sel kanker:

• Magnetic resonance imaging (MRI) atau magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP): MRI atau MRCP memberikan visualisasi saluran empedu secara detail, kantong empedu, dan hati, yang dapat membantu membedakan polip dari batu empedu atau kondisi lainnya.

APA SAJA PILIHAN PENGOBATAN UNTUK POLIP KANTONG EMPEDU DI SINGAPURA?

Pengobatan untuk polip kandung empedu di Singapura bergantung pada ukuran, adanya gejala, dan apakah ada dugaan kanker, yang meliputi:

• Observasi: polip kecil tanpa gejala (kurang dari 1 cm) tanpa tanda-tanda mencurigakan biasanya akan dipantau dengan USG secara periodik untuk memeriksa perubahan ukuran atau jumlahnya.
• Kolesistektomi: kolesistektomi, atau pengangkatan kantong empedu, akan disarankan untuk mengobati polip bergejala, berukuran lebih besar dari 1 cm, atau jika dikhawatirkan berpotensi bersifat kanker. Di Singapura, kolesistektomi laparoskopi adalah metode yang lebih dipilih karena bersifat minimal invasif, waktu pemulihan yang lebih singkat, dan minim rasa tidak nyaman pasca operasi.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Apakah polip kantong empedu dapat menjadi kanker kantong empedu?

Ya, polip yang berukuran besar dapat bertransformasi menjadi ganas, terutama yang berukuran lebih dari 1 cm. Oleh karena itu, tindakan operasi dianjurkan dalam kasus seperti itu.