Logo

Batu Empedu

Lee Surgery and Endoscopy didirikan oleh Dr. Lee Chin Li, dengan misi untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan berkualitas kepada setiap pasien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan kenyamanan Anda, dimulai dari tahap konsultasi hingga prosedur pengobatan.

APA ITU BATU EMPEDU?

Batu empedu, atau dikenal juga sebagai cholelithiasis, adalah zat-zat kecil seperti kerikil yang terbentuk di dalam kantong empedu, organ yang berada tepat di bawah hati. Empedu berperan penting dalam proses pencernaan, menyimpan, dan memekatkan empedu, yaitu cairan yang dihasilkan oleh hati untuk membantu mencerna lemak. Ukuran dan komposisi batu empedu bisa sangat bervariasi, mulai dari yang seukuran butiran garam, sampai bisa tumbuh sebesar bola golf.

Ada dua jenis utama dari batu empedu, yaitu:

  • Batu Empedu Kolesterol: batu empedu kolesterol adalah jenis yang paling umum. Batu jenis ini berwarna kuning dan terbuat dari kolestrol yang tidak larut serta unsur-unsur lain, seperti bilirubin dan garam kalsium.
  • Batu Empedu Pigmen: batu empedu pigmen memiliki warna hitam atau cokelat dan terbentuk dari bilirubin. Batu ini biasanya muncul karena zat bilirubin berlebih di dalam kantong empedu.

Pembentukan batu empedu dapat mengganggu aliran normal cairan empedu dari kantong empedu ke usus kecil, sehingga menyebabkan masalah pencernaan dan rasa tidak nyaman.

batu empedu
Ukuran batu empedu bisa bervariasi, mulai dari seukuran butir garam hingga sebesar bola golf. 

APA SAJA PENYEBAB BATU EMPEDU?

Batu empedu adalah hasil dari ketidakseimbangan zat-zat pembentuk empedu. Kolesterol yang berlebih dalam kantong empedu dapat memicu terbentuknya batu empedu kolesterol, sedangkan jika terlalu banyak zat bilirubin dapat menyebabkan batu empedu pigmen. Beberapa faktor yang berkontribusi pada ketidakseimbangan ini, termasuk:

  • Empedu mengandung terlalu banyak zat bilirubin: bilirubin adalah limbah yang dihasilkan dari pemecahan sel darah merah. Batu empedu pigmen terbentuk saat hati memproduksi terlalu banyak zat bilirubin akibat penyakit, seperti sirosis hati, gangguan darah, dan infeksi saluran empedu.
  • Empedu mengandung terlalu banyak kolesterol: cairan empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu membantu melarutkan kolesterol dari hati. Namun, jika jumlah kolesterol yang diproduksi lebih banyak daripada yang dapat dilarutkan oleh empedu, kolesterol itu akan mengkristal dan membentuk batu empedu kolesterol.
  • Pengosongan kantong empedu yang tidak efisien: jika kantong empedu tidak cukup kosong atau tidak sering kosong, cairan empedu akan menumpuk dan menjadi pekat, sehingga menyebabkan pembentukan batu empedu.

APA SAJA GEJALA BATU EMPEDU?

Meskipun banyak penderita batu empedu tidak merasakan gejala apa pun (batu empedu tanpa gejala), mereka mungkin menghadapi apa yang disebut sebagai serangan kantong empedu. Serangan ini ditandai oleh:

  • Gejala ringan termasuk perut tidak enak dan kembung
  • Gejala yang lebih parah meliputi:
    • Nyeri hebat di perut kanan atas atau di bagian tengah tulang dada
    • Nyeri punggung di antara tulang belikat atau di bawah tulang belikat kanan
    • Rasa mual atau muntah yang menyertai rasa sakit pada perut

Berbagai gejala ini biasanya muncul karena batu empedu menghalangi cairan keluar dari kantong empedu, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan dan iritasi. Serangan pada kantong empedu sering terjadi setelah Anda mengonsumsi makanan berlemak dan mungkin terjadi pada malam hari.

SIAPA YANG BERISIKO MENGALAMI BATU EMPEDU?

Beberapa faktor risiko yang dapat mengembangkan batu empedu meliputi:

  • Jenis kelamin: wanita memiliki risiko dua sampai tiga kali lebih tinggi terkena batu empedu daripada pria.
  • Kehamilan: kadar hormon yang meningkat selama masa kehamilan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol dan menurunnya pengosongan kantong empedu. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada pembentukan batu empedu.
  • Obesitas: studi menunjukkan bahwa orang yang obesitas cenderung terkena batu empedu dibandingkan mereka dengan indeks massa tubuh yang sehat.
  • Penurunan berat badan secara drastis: orang yang mengalami penurunan berat badan secara drastis memiliki risiko lebih tinggi terkena batu empedu.
  • Kadar lipid: orang dengan kolesterol tinggi atau kolesterol HDL rendah lebih rentan terhadap batu empedu.
  • Kondisi medis: kondisi medis tertentu seperti diabetes, sirosis hati, penyakit Crohn, anemia, dan infeksi saluran empedu, dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi terhadap penyakit batu empedu.
  • Usia: risiko terkena batu empedu meningkat seiring bertambahnya usia.
  • Predisposisi genetik: secara genetik, beberapa orang lebih berisiko mengembangkan batu empedu.
  • Faktor gaya hidup: pola makan/diet dengan lemak tinggi, rendah serat, dan gaya hidup sedentari, berkontribusi pada risiko terkena batu empedu.

BAGAIMANA DIAGNOSIS TERHADAP BATU EMPEDU?

Diagnosis terhadap batu empedu melibatkan kombinasi dari evaluasi gejala, pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan.

  • Ultrasound: ultrasound merupakan alat diagnostik utama untuk memvisualisasikan dan mendiagnosis batu empedu secara efektif.
  • Computed tomography (CT scan): CT scan dapat memberikan gambar detail dan membantu mendeteksi batu empedu yang mengeras atau komplikasi terkait, seperti infeksi kantong empedu.
  • Magnetic resonance cholangiopancreatography (MRCP): MRCP adalah jenis magnetic resonance imaging (MRI) khusus yang berfokus pada saluran empedu, pankreas, dan kantong empedu. Prosedur ini sangat akurat dalam mendeteksi kelainan empedu.
  • Endoscopic ultrasound (EUS): EUS dilakukan dengan cara memasukkan tabung lentur dan tipis dari mulut ke perut dan usus kecil untuk menangkap gambar dari kantong empedu, saluran empedu, dan pankreas dari dekat.
  • Tes darah: tes darah juga dapat membantu memeriksa tanda-tanda infeksi, peradangan, atau penyumbatan pada saluran empedu.
usg batu empedu
Ultrasonografi (USG) adalah alat diagnostik untuk memvisualisasikan dan mendiagnosis batu empedu.

APA SAJA PILIHAN PENGOBATAN UNTUK BATU EMPEDU DI SINGAPURA?

Pengobatan batu empedu di Singapura akan disesuaikan dengan gejala pasien dan komplikasi yang ada. Pemantauan penyakit akan disarankan untuk batu empedu tanpa gejala, dibarengi dengan saran untuk menyesuaikan gaya hidup guna mencegah perkembangan gejala.

Namun, pengobatan yang lebih definitif diperlukan setelah batu empedu menimbulkan gejala atau muncul komplikasi.

  • Kolesistektomi: pengobatan yang biasanya diperuntukkan bagi batu empedu bergejala adalah kolesistektomi, yaitu pengangkatan kantong empedu melalui operasi. Prosedur ini paling sering dilakukan secara laparoskopi (operasi lubang kunci), atau dikenal sebagai kolesistektomi laparoskopi. Metode ini dilakukan melalui sayatan kecil di mana alat bedah berkamera dimasukkan, sehingga memungkinkan dokter bedah untuk mengangkat kantong empedu dengan invasi yang minimal. Kolesistektomi menawarkan rasa sakit yang minimal, masa rawat inap yang lebih singkat, dan pemulihan yang lebih cepat, dibandingkan dengan operasi terbuka tradisional.
  • Obat-obatan medis: beberapa jenis obat-obatan, seperti pil bile acid minum dapat diresepkan. Pil ini dapat melarutkan batu empedu kolesterol seiring waktu. Namun, metode ini jarang dipakai karena dampaknya yang lambat, efek samping, kemanjuran yang buruk, dan potensi batu empedu muncul kembali.
  • Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP): jika batu empedu telah berpindah ke saluran empedu, prosedur ERCP bisa dilakukan. Prosedur ini merupakan gabungan antara endoskopi dan rontgen/sinar-x untuk menemukan dan mengangkat batu dari saluran empedu. ERCP seringkali dilakukan bersamaan dengan operasi pengangkatan kantong empedu, karena sebagian besar batu berasal dari sana.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Apakah batu empedu menyakitkan?

Ya, batu empedu bisa sangat menyakitkan, terutama saat terjadi serangan kantong empedu. Rasa nyeri seringkali parah dan mungkin perlu perawatan medis darurat. Namun, tidak semua penderita akan mengalami nyeri, beberapa mungkin tetap tanpa gejala selama bertahun-tahun.

Apakah batu empedu bisa sembuh sendiri?

Batu empedu tidak akan hilang tanpa pengobatan. Pengobatan paling efektif untuk batu empedu adalah pengangkatan kantong empedu atau kolesistektomi. Bahkan, jika batu empedu dilarutkan melalui obat-obatan atau dikeluarkan melalui ERCP, jika telah turun ke saluran empedu, mereka akan kambuh lagi.

Apa saja pengobatan yang sering dilakukan untuk menangani batu empedu?

Kolesistektomi, atau pengangkatan kantong empedu, adalah pengobatan paling umum dan paling efektif untuk menangani batu empedu.

ADA PERTANYAAN LAIN?

Bicaralah dengan kami! Tinggalkan pesan Anda di sini:




    Gleneagles Medical Centre
    Lee Surgery and Endoscopy
    6 Napier Road, #04-16, Singapore 258499

    Mount Elizabeth Medical Centre (Orchard)
    Dr Lee @ KYM Surgery3 Mount Elizabeth, #12-01, Singapore 228510

    Farrer Park Medical Centre
    Dr Lee @ KYM Surgery1 Farrer Park Station Road, #13-05, Singapore 217562

    Logo

    LAYANAN

    Endoskopi

    Gastrointestinal

    Kolorektal

     

    Kantong Empedu

    Pankreas

    Hati

    Copyright - © 2024. All Rights Reserved | Lee Surgery and Endoscopy