Logo

Infeksi Empedu (Kolesistitis)

Lee Surgery and Endoscopy didirikan oleh Dr. Lee Chin Li, dengan misi untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan berkualitas kepada setiap pasien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan kenyamanan Anda, dimulai dari tahap konsultasi hingga prosedur pengobatan.

APA ITU INFEKSI EMPEDU (KOLESISTITIS)?

Kolesistitis didefinisikan sebagai peradangan kantong empedu, sebuah organ kecil yang sangat penting bagi pencernaan. Fungsi utama kantong empedu adalah menyimpan cairan empedu, enzim pencernaan yang dihasilkan oleh hati. Kolesistitis sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis, yaitu:

  • Kolesistitis akut: kolesistitis akut terjadi secara tiba-tiba dan biasanya disebabkan oleh sumbatan pada aliran empedu yang disertai infeksi.
  • Kolesistitis kronis: kolesistitis kronis merupakan kondisi kronis jangka panjang yang disebabkan oleh kolesistitis akut berulang atau iritasi berkepanjangan dari batu empedu.
  • Kolesistitis kalkulus: kolesistitis kalkulus terjadi ketika batu empedu atau endapan cairan empedu menyumbat bukaan utama dari kantong empedu.
  • Kolesistitis akalkulus: kolesistitis akalkulus adalah infeksi terhadap kantong empedu yang bukan diakibatkan oleh batu empedu atau batu saluran empedu.

APA SAJA PENYEBAB KOLESISTITIS?

Kolesistitis biasanya muncul ketika ada sumbatan yang mencegah cairan empedu mengalir keluar dari kantong empedu dengan benar, sehingga menyebabkan endapan di kantong empedu, pembengkakan kantong empedu, dan peradangan kantong empedu. Penyebab paling umum dari sumbatan ini adalah batu empedu, endapan kecil dan padat yang terbentuk ketika zat-zat dalam empedu mengeras. Meskipun banyak penderita batu empedu tidak bergejala, batu empedu akan menjadi masalah ketika mereka menghalangi duktus sistikus, jalur utama antara kantong dan saluran empedu.

Penyebab lain dari infeksi kantong empedu atau kolesistitis, meskipun jarang, bisa juga termasuk:

  • Tumor: pertumbuhan sel tumor, seperti yang terjadi pada kanker kantong empedu, dapat menghalangi keluarnya cairan empedu dengan benar, sehingga memicu kolesistitis.
  • Sepsis: infeksi berat dari sumber lain dapat menyebabkan peradangan dan kolesistitis, terutama bagi mereka dengan sistem imun tubuh yang lemah.

Selain itu, beberapa kasus kolesistitis yang tidak disebabkan oleh batu empedu, atau dikenal sebagai kolesistitis akalkulus, dapat terjadi karena:

  • Penyakit atau infeksi berat yang menurunkan jumlah aliran darah ke kantong empedu.
  • Sepsis berat, misalnya pada pasien dengan septikemia.
penyebab infeksi empedu
Kolesistitis biasanya disebabkan oleh tersumbatnya duktus sistikus, yang mengakibatkan endapan empedu, sehingga menyebabkan kantong empedu membesar dan terinfeksi.

APA SAJA GEJALA KOLESISTITIS?

Gejala kolesistitis akut bisa muncul mulai dari yang ringan hingga berat dan sering kali tanpa ada tanda-tanda tertentu. Gejala kolesistitis akut meliputi:

  • Rasa nyeri yang menusuk secara tiba-tiba di perut bagian kanan atas dan dapat menyebar ke punggung atau area tulang belikat kanan. Nyeri biasanya semakin terasa setelah makan, terlebih setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Rasa nyeri ini bersifat konstan dan tidak hilang.
  • Perut kembung, terutama saat bagian kanan atas perut ditekan.
  • Mual dan muntah sebagai respons umum terhadap nyeri dan peradangan pada kantong empedu.
  • Demam dan menggigil, yang menunjukkan bahwa tubuh sedang melawan infeksi.

Kolesistitis kronis terjadi karena adanya iritasi dan peradangan ringan berulang pada kantong empedu. Gejalanya mirip dengan kolesistitis akut, tetapi tidak terlalu intens dan terjadi secara selang-seling (intermiten).

Sangat penting memahami gejala dan faktor penyebab untuk melakukan deteksi dini dan pengobatan terhadap kolesistitis. Hal ini dapat mengurangi risiko komplikasi seperti kantong empedu pecah, yang mana dapat menyebabkan infeksi serius serta mengancam jiwa.

Siapa yang berisiko mengalami kolesistitis di Singapura?

Memahami faktor risiko kolesistitis sangat penting untuk tindakan pencegahan dan deteksi dini. Di Singapura, seperti di tempat lain, kalangan tertentu lebih rentan terkena kolesistitis, terutama karena faktor gaya hidup, genetik, dan demografi. Faktor risiko untuk terkena kolesistitis mirip dengan risiko pembentukan batu empedu, yang mana meliputi:

  • Jenis kelamin: wanita, terutama yang berusia di atas 40 tahun, lebih berisiko terkena batu empedu dan kolesistitis. Hal ini sebagian disebabkan oleh faktor hormonal, seperti saat hamil, yang dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol dalam empedu.
  • Diet: pola makan tinggi lemak dan kolesterol serta rendah serat dapat meningkatkan risiko pembentukan batu empedu, yang merupakan penyebab utama kolesistitis.
  • Obesitas: kelebihan berat badan dapat secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, sehingga menyebabkan pembentukan batu empedu kolesterol.
  • Penurunan berat badan secara drastis: meskipun obesitas merupakan salah satu faktor risiko kolesistitis, penurunan berat badan secara drastis juga dapat memicu pembentukan batu empedu. Hal ini sering terlihat pada mereka yang menjalani operasi bariatrik atau mengikuti diet rendah kalori.

BAGAIMANA DIAGNOSIS TERHADAP KOLESISTITIS?

Diagnosis terhadap kolesistitis melibatkan kombinasi dari riwayat pasien, pemeriksaan fisik, dan tes diagnostik, seperti:

  • Ultrasound: ultrasound atau USG adalah alat yang paling umum dipakai dan efektif untuk mendiagnosis adanya batu empedu, penyebab utama kolesistitis. Cara ini aman dan dapat dengan cepat mengidentifikasi kelainan pada kantong empedu.
  • Tes darah: tes darah dapat mendeteksi tanda-tanda infeksi atau peradangan, seperti peningkatan jumlah sel darah putih, dan tes fungsi hati dapat menunjukkan adanya kelainan pada aliran empedu.
  • Computed tomography (CT scan): CT scan memberikan visualisasi kantong empedu secara detail dan dapat membantu dokter mengidentifikasi batu empedu, peradangan, atau komplikasi kolesistitis. Cara ini juga dapat menyingkirkan penyebab nyeri lain yang menyerupai kolesistitis.

Apa saja pilihan pengobatan untuk kolesistitis di Singapura?

Pengobatan kolesistitis bertujuan untuk mengurangi peradangan, rasa sakit, dan mengatasi sumber penyebabnya, yang biasanya merupakan batu empedu:

  • Pengobatan intravena (IV): cairan infus atau obat-obatan akan membantu mencegah dehidrasi dan mengurangi gejala kolesistitis.
  • Obat-obatan: obat antibiotik akan diresepkan jika dicurigai ada infeksi bakteri pada kantong empedu. Obat penghilang rasa sakit juga dapat diberikan untuk mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan.
  • Kolesistektomi: kolesistektomi adalah operasi pengangkatan kantong empedu. Di Singapura, kolesistektomi laparoskopi adalah metode yang lebih dipilih karena bersifat minimal invasif, masa rawat inap yang lebih singkat, dan waktu pemulihan yang lebih cepat.
  • ERCP: prosedur ERCP dapat mengangkat batu yang menyumbat saluran empedu.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Apa penyebab utama kolesistitis?

Penyebab utama dan paling umum dari kolesistitis adalah batu empedu.

Apa saja gejala dari kolesistitis tahap awal?

Gejala kolesistitis tahap awal adalah nyeri akut dan menusuk di sudut kanan atas perut, yang dapat menyebar ke bahu sebelah kanan dan punggung bagian atas.

Apakah kolesistitis bisa disembuhkan?

Ya, pengobatan untuk kolesistitis meliputi puasa, pengobatan intravena (IV), atau obat minum. Pengobatan definitif untuk kolesistitis adalah kolesistektomi laparoskopi.

ADA PERTANYAAN LAIN?

Bicaralah dengan kami! Tinggalkan pesan Anda di sini:




    Gleneagles Medical Centre
    Lee Surgery and Endoscopy
    6 Napier Road, #04-16, Singapore 258499

    Mount Elizabeth Medical Centre (Orchard)
    Dr Lee @ KYM Surgery3 Mount Elizabeth, #12-01, Singapore 228510

    Farrer Park Medical Centre
    Dr Lee @ KYM Surgery1 Farrer Park Station Road, #13-05, Singapore 217562

    Logo

    LAYANAN

    Endoskopi

    Gastrointestinal

    Kolorektal

     

    Kantong Empedu

    Pankreas

    Hati

    Copyright - © 2024. All Rights Reserved | Lee Surgery and Endoscopy