Lee Surgery and Endoscopy didirikan oleh Dr. Lee Chin Li, dengan misi untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan berkualitas kepada setiap pasien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan kenyamanan Anda, dimulai dari tahap konsultasi hingga prosedur pengobatan.
APA ITU KANKER KOLOREKTAL?
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang paling umum di Singapura. Bahkan, 1 dari 20 orang kemungkinan besar berpotensi memiliki kanker kolorektal selama masa hidup mereka. Selain itu, ada sekitar 1.500 kasus baru kanker kolorektal dilaporkan setiap tahunnya.
Kanker kolorektal, juga dikenal sebagai kanker usus besar atau kanker usus, adalah jenis kanker yang terjadi di usus besar atau rektum. Pada fase awal, kanker ini biasanya muncul dalam bentuk pertumbuhan polip jinak, tetapi kemudian bisa berkembang menjadi kanker seiring waktu.
Kanker ini biasanya diklasifikasikan berdasarkan seberapa luas penyebarannya (stadium). Stadium kanker kolorektal diklasifikasikan menjadi:
Stadium 0: pada tahap awal, atau dikenal juga sebagai carcinoma in situ, sel-sel kanker hanya berada di lapisan terdalam dari dinding usus besar atau rektum dan belum menyebar.
Stadium I: sel kanker telah tumbuh melalui mukosa (lapisan dalam) ke submukosa (lapisan di atasnya), tetapi belum menyebar ke luar dinding usus besar atau rektum.
Stadium II: sel kanker telah tumbuh melewati lapisan otot usus besar atau rektum, tetapi belum menyebar ke kelenjar getah bening atau organ terdekat lain.
Stadium III: sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening terdekat tetapi belum menyebar ke organ yang jauh.
Stadium IV: sel kanker telah menyebar ke organ tubuh yang jauh dari usus besar, seperti hati, paru-paru, atau lokasi lainnya di luar usus besar atau rektum.
APA SAJA PENYEBAB KANKER KOLOREKTAL?
DNA dalam setiap sel mengatur fungsi normalnya, seperti pertumbuhan, pembelahan, dan kematian sel yang terprogram. Namun, gangguan bisa muncul ketika ada mutasi di dalam DNA sehingga membuat sel-sel tumbuh secara tak terkendali dan menghindari mekanisme alami tubuh untuk kematian sel. Seiring waktu, sel-sel abnormal ini menumpuk dan membentuk massa atau tumor di dalam usus besar.
Sayangnya, dokter tidak dapat menentukan satu penyebab pasti mengapa mutasi DNA bisa terjadi. Biasanya, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Sebagian besar kasus kanker kolorektal berasal dari polip adenomatosa, yaitu pertumbuhan yang terjadi di dalam lapisan dinding usus besar. Meskipun mayoritas polip ini awalnya jinak, mereka dapat menjadi ganas di kemudian hari.
APA SAJA GEJALA KANKER KOLOREKTAL?
Seperti kebanyakan kasus kanker, kanker kolorektal biasanya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, seiring perkembangan sel kanker, gejala kanker usus besar mulai muncul, yang meliputi:
Kebiasaan buang air besar berubah: perubahan kebiasaan buang air besar, seperti diare, sembelit, diare dan sembelit secara bergantian, perubahan konsistensi waktu, atau perubahan ukuran tinja, dapat terjadi. Ini termasuk perasaan belum tuntas setelah buang air besar.
Pendarahan dubur: salah satu gejala paling umum dari kanker kolorektal adalah pendarahan pada rektum/dubur. Hal ini bisa berupa keluarnya darah berwarna merah terang atau gelap dan menunjukkan pendarahan dari tumor di usus besar atau dubur.
Penurunan berat badan tanpa disengaja: kanker usus besar dapat memengaruhi metabolisme tubuh dan penyerapan nutrisi sehingga mengakibatkan penurunan berat badan.
Anemia: penderita kanker usus besar juga mungkin akan mengalami anemia. Hal ini disebabkan oleh pendarahan kronis dari tumor, yang mengakibatkan beberapa gejala, seperti kelelahan, kelemahan, dan kulit pucat.
Nyeri atau kram perut: rasa tidak nyaman di perut yang terus-menerus, kram, kembung, atau nyeri, dapat terjadi. Kondisi ini sering kali terjadi di perut bagian bawah.
Mual dan muntah: mual secara terus-menerus, muntah, atau perasaan kenyang di perut, dapat terjadi terutama jika tumor sudah menghalangi usus atau menyebabkan masalah pencernaan lainnya.
SIAPA YANG BERISIKO MENDERITA KANKER KOLOREKTAL DI SINGAPURA?
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker kolorektal, di antaranya:
Usia: risiko kanker kolorektal akan meningkat seiring bertambahnya usia, dengan sebagian besar kasus didiagnosis pada individu berusia di atas 50 tahun. Namun, beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan kasus kanker usus besar pada individu berusia di bawah 50 tahun.
Riwayat keluarga: seseorang dengan riwayat keluarga menderita kanker usus besar dan kondisi terkait polip lainnya lebih berisiko terkena kanker kolorektal.
Radang usus (IBD): penderita inflammatory bowel disease (IBD) lebih berisiko terkena kanker usus besar. Peradangan yang berlangsung lama dapat menyebabkan perubahan pada lapisan usus besar atau rektum sehingga meningkatkan risiko pertumbuhan kanker.
Obesitas dan gaya hidup sedentari: obesitas dan gaya hidup sedentari (tidak banyak bergerak) dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan kanker kolorektal.
Diet rendah serat: diet dengan porsi tinggi terhadap daging merah dan olahan, lemak jenuh dan rendah serat, buah-buahan, serta sayuran, dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal.
Konsumsi rokok dan alkohol: konsumsi rokok dan alkohol secara berlebihan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.
BAGAIMANA DIAGNOSIS TERHADAP KANKER KOLOREKTAL?
Kanker usus besar didiagnosis menggunakan kombinasi tindakan berikut ini:
Riwayat medis dan pemeriksaan fisik: dokter spesialis akan mulai memeriksa riwayat medis secara menyeluruh, termasuk gejala yang mungkin dialami, rekam medik pribadi dan keluarga, serta faktor risiko kanker usus besar. Pemeriksaan fisik, termasuk digital rectal examination, juga dapat dilakukan untuk menilai adanya kelainan.
Tes feses: tes darah samar feses (faecal occult blood test) dan tes imunokimia feses (faecal immunochemical test) dapat dilakukan untuk memeriksa adanya darah dalam feses.
Tes darah: tes darah dapat dilakukan untuk memeriksa tanda-tanda anemia.
Kolonoskopi: kolonoskopi dianggap sebagai standar tertinggi untuk mendiagnosis kanker usus besar. Dalam prosedurnya, sebuah pipa panjang lentur berkamera (kolonoskop) dimasukkan ke dalam dubur dan diarahkan melewati usus besar. Kolonoskop memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk melihat bagian dalam usus besar dan rektum, mengidentifikasi kelainan, serta mengambil sampel jaringan (biopsi), untuk evaluasi lebih lanjut.
Tes pencitraan: beberapa tes pencitraan, seperti magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography (CT scan), dan positron emission tomography (PET scan), dapat mengidentifikasi apakah kanker telah bermetastasis atau belum.
APA SAJA PILIHAN PENGOBATAN UNTUK INFEKSI USUS BESAR DI SINGAPURA?
Pengobatan biasanya akan segera dimulai setelah diagnosis kanker kolorektal ditegakkan. Namun, jalannya pengobatan sangat bergantung pada seberapa parah kanker tersebut berkembang dan riwayat medis Anda. Pilihan pengobatan yang biasanya dilakukan untuk mengobati kanker jenis ini meliputi:
Operasi: intervensi tindakan bedah sering menjadi pengobatan utama untuk kanker kolorektal di Singapura. Namun, jenis operasi yang dilakukan akan bergantung pada ukuran dan lokasi tumor. Beberapa pilihan operasi untuk kanker kolorektal meliputi:
Kolektomi, di mana bagian usus besar yang terkena kanker diangkat.
Polipektomi, di mana polip kanker atau polip pra-kanker diangkat.
Reseksi rektum (reseksi anterior), di mana sebagian atau seluruh rektum diangkat.
Kemoterapi: prosedur kemoterapi memakai obat-obatan medis untuk membunuh sel kanker dan mencegahnya untuk tumbuh.
Terapi radiasi: terapi radiasi memakai pancaran energi tinggi untuk menghancurkan sel kanker atau mengecilkan tumor sebelum menjalani operasi.
Terapi target: obat-obatan yang dipakai dalam terapi target menyasar kelainan spesifik dari sel kanker, seperti mutasi atau protein yang merangsang pertumbuhan kanker.
Segeralah membuat janji temu untuk mempelajari lebih lanjut tentang rencana perawatan kami di Lee Surgery & Endoscopy.
PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN
Apa saja tanda-tanda awal kanker kolorektal?
Kanker kolorektal seringkali tidak bergejala pada tahap awal. Itulah sebabnya, pemeriksaan rutin sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan. Saat gejala muncul, kanker biasanya sudah berada di stadium lanjut dan memunculkan gejala, seperti pendarahan dubur, kembung, perubahan kebiasaan buang air besar, kelelahan, penurunan berat badan tanpa sebab, anemia, mual, dan muntah.
Apakah kanker kolorektal bisa disembuhkan?
Kanker usus besar dapat disembuhkan selama sel kanker belum bermetastasis (menyebar) dan tetap terpusat di usus besar. Meskipun kanker usus besar bisa menjadi penyakit serius yang mengancam nyawa, kanker jenis ini sering kali bisa disembuhkan, terutama jika sudah terdeteksi secara dini.
Apa yang bisa saya lakukan untuk mencegah terkena kanker kolorektal?
Pertama, penting untuk menerapkan gaya hidup sehat yang banyak mengonsumsi makanan kaya serat dan rajin berolahraga. Melakukan pemeriksaan secara rutin juga dianjurkan, terlebih jika Anda memiliki keluarga dengan riwayat kanker kolorektal atau polip.
ADA PERTANYAAN LAIN?
Bicaralah dengan kami! Tinggalkan pesan Anda di sini:
Gleneagles Medical Centre Lee Surgery and Endoscopy 6 Napier Road, #04-16, Singapore 258499
Mount Elizabeth Medical Centre (Orchard) Dr Lee @ KYM Surgery3 Mount Elizabeth, #12-01, Singapore 228510
Farrer Park Medical Centre Dr Lee @ KYM Surgery1 Farrer Park Station Road, #13-05, Singapore 217562