Logo

Perlemakan Hati

Lee Surgery and Endoscopy didirikan oleh Dr. Lee Chin Li, dengan misi untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah dijangkau dan berkualitas kepada setiap pasien kami. Kami berkomitmen untuk memastikan kenyamanan Anda, dimulai dari tahap konsultasi hingga prosedur pengobatan.

APA ITU PERLEMAKAN HATI?

Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia dan berperan penting dalam penyaringan darah, pencernaan, kekebalan tubuh, metabolisme, detoksifikasi, dan banyak lagi. Hati juga dianggap sebagai kelenjar karena menghasilkan empedu, cairan yang membantu tubuh mengubah lemak menjadi energi.

Namun, seperti organ tubuh lainnya, hati juga berisiko terkena penyakit tertentu karena kondisi kesehatan dan pilihan gaya hidup, seperti penyakit perlemakan hati. Kondisi perlemakan hati, yang secara medis dikenal sebagai hepatic steatosis, ditandai oleh penumpukan lemak dalam sel-sel hati. Penumpukan lemak ini dapat menghambat fungsi hati dan menyebabkan komplikasi kesehatan jika tidak ditangani.

Ada dua jenis utama dari perlemakan hati, yaitu perlemakan hati alkohol (AFLD) dan perlemakan hati non-alkohol (NAFLD). AFLD terjadi karena konsumsi alkohol secara berlebihan, sedangkan NAFLD dikaitkan dengan beberapa faktor lain seperti obesitas, resistensi insulin, dan sindrom metabolik.

PERLEMAKAN HATI ALKOHOL (AFLD)

Penyakit perlemakan hati alkohol (AFLD) adalah penyakit yang berkembang karena konsumsi alkohol secara berlebihan. Salah satu fungsi hati adalah melakukan detoks alkohol. Sederhananya, hati memecah alkohol sebelum dikeluarkan dari tubuh Anda.

Namun, proses ini dapat menghasilkan zat-zat berbahaya bagi hati, yang dapat merusak sel-sel di dalamnya. Selain itu, efek perlemakan hati juga meliputi peradangan dan sistem imun tubuh yang melemah. Bahkan, AFLD merupakan tahap awal dari penyakit hati terkait alkohol. Jika pengobatan ditunda, penyakit ini dapat berkembang menjadi sirosis atau hepatitis alkoholik.

PERLEMAKAN HATI NON-ALKOHOL (NAFLD)

NAFLD adalah jenis penyakit perlemakan hati yang tidak terkait dengan konsumsi alkohol. Ada dua subtipe dari NAFLD, yaitu:

  • Simple fatty liver: simple fatty liver mengindikasikan adanya penumpukan lemak dalam hati. Namun, hanya sedikit atau tidak ada sama sekali peradangan atau kerusakan pada sel-sel hati, dan perlemakan hati sederhana biasanya tidak menyebabkan kerusakan hati atau komplikasi.
  • Nonalcoholic Steatohepatitis (NASH): NASH mengindikasikan adanya lemak, peradangan, dan kerusakan pada sel-sel hati dalam hati Anda. Kondisi ini merupakan tanda peringatan karena peradangan dan kerusakan sel-sel hati dapat memicu fibrosis atau luka pada organ hati. Dalam kasus terburuk, NASH dapat berpotensi menyebabkan kanker hati atau sirosis hati.
tahapan kerusakan hati
Jika tidak diobati, perlemakan hati dapat memicu munculnya fibrosis, sirosis, dan kanker hati.

APA SAJA PENYEBABNYA?

Hati bertugas untuk memecah lemak dan mengatur kolesterol. Penyebab utamanya adalah tidak seimbangnya jumlah lemak yang masuk ke hati dengan yang keluar. Penumpukan lemak ini dapat terjadi ketika hati tidak dapat mengubah lemak secara efisien atau jika terlalu banyak lemak yang menumpuk.

Penumpukan lemak dalam hati terjadi karena beberapa hal berikut ini:

  • Mengonsumsi kalori secara berlebihan sehingga menyebabkan penumpukan lemak
  • Malnutrisi
  • Penurunan berat badan secara cepat
  • Obesitas
  • Kadar lipid darah tinggi
  • Banyak mengonsumsi alkohol

APA SAJA GEJALANYA?

Baik NAFLD maupun AFLD tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Namun seiring perkembangan penyakit, ada beberapa gejala yang mungkin akan Anda alami seperti berikut ini:

  • Rasa tidak nyaman atau nyeri di perut bagian kanan atas
  • Pembuluh darah membesar
  • Kelelahan
  • Penyakit kuning
  • Kebingungan secara mental
  • Mual atau kehilangan nafsu makan
  • Telapak tangan memerah
  • Perut bengkak
  • Penurunan berat badan tanpa sebab
penyakit kuning, salah satu gejala perlemakan hati
Penyakit kuning ditandai dengan menguningnya mata dan kulit.

SIAPA YANG BERISIKO TERKENA PERLEMAKAN HATI DI SINGAPURA?

Perkembangan penyakit perlemakan hati, baik yang disebabkan oleh alkohol maupun non-alkohol, dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko. Beberapa faktor utama yang dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit ini di Singapura meliputi:

  • Obesitas: kelebihan berat badan, terutama visceral adiposity (lemak di sekitar perut), sangat terkait dengan penyakit perlemakan hati non-alkohol (NAFLD). Obesitas dapat meningkatkan penumpukan lemak dalam hati yang berdampak pada resistensi insulin.
  • Resistensi insulin dan diabetes tipe 2: resistensi insulin, kondisi di mana sel-sel menjadi kurang responsif terhadap insulin, adalah ciri khas gangguan metabolisme, seperti diabetes tipe 2. Hal ini dapat meningkatkan penumpukan lemak dalam hati yang berdampak pada perkembangan NAFLD.
  • Tingginya kadar lipid dalam darah: tingkat trigliserida dan kolesterol yang tinggi dalam darah, terutama jika dikombinasikan dengan resistensi insulin, dapat meningkatkan risiko NAFLD.
  • Sindrom metabolik: penyakit perlemakan hati sering ditemukan pada penderita sindrom metabolik, sekelompok kondisi yang meliputi obesitas dan tekanan darah tinggi.
  • Pola makan yang buruk: diet tidak sehat yang tinggi karbohidrat olahan, lemak jahat, gula tambahan, dan makanan olahan, dapat berperan pada perkembangan penyakit perlemakan hati.
  • Gaya hidup sedentari: kurangnya aktivitas fisik dan olahraga adalah faktor risiko yang signifikan untuk penyakit perlemakan hati. Olahraga teratur membantu meningkatkan sensitivitas insulin, meningkatkan penurunan berat badan, dan mengurangi penumpukan lemak dalam hati.
  • Konsumsi alkohol berlebihan: konsumsi alkohol secara berlebihan adalah penyebab utama penyakit perlemakan hati alkohol (AFLD). Minum alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak, peradangan, dan kerusakan hati, yang akhirnya berkembang menjadi kondisi hati yang lebih parah, seperti hepatitis alkoholik dan sirosis.
  • Genetik: faktor genetik dapat membuat individu tertentu lebih rentan terkena penyakit ini.
  • Obat-obatan dan racun: jenis obat-obatan tertentu, termasuk kortikosteroid, tamoxifen, methotrexate, dan obat antiretroviral yang dipakai untuk mengobati HIV/AIDS, dapat meningkatkan risiko terkena penyakit perlemakan hati. Paparan racun dari lingkungan sekitar dan bahan kimia industri juga dapat berdampak pada kerusakan hati dan peradangan.
  • Kondisi medis lainnya: kondisi medis tertentu, seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS), hipotiroidisme, dan obstructive sleep apnea, dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit perlemakan hati.
faktor risiko perlemakan hati
Obesitas memiliki kaitan dengan perkembangan penyakit perlemakan hati.

BAGAIMANA DIAGNOSIS TERHADAP PERLEMAKAN HATI?

Kombinasi prosedur diagnostik akan dipakai untuk memastikan penyakit perlemakan hati. Diagnosis hati berlemak di Singapura dapat meliputi:

  • Riwayat medis: dokter spesialis gastroentero hepatologi akan mendiskusikan riwayat medis Anda, perawatan sebelumnya, dan obat-obatannya. Hal-hal tersebut akan berkontribusi pada perkembangan perlemakan hati.
  • Pemeriksaan fisik: pemeriksaan fisik melibatkan palpasi perut untuk memeriksa tanda-tanda hati yang membesar atau terasa nyeri.
  • Tes darah: serangkaian tes darah dapat dilakukan. Berbagai tes ini termasuk tes fungsi hati, hitung darah lengkap, dan tes basic metabolik.
  • Tes pencitraan: computerized tomography (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI) akan membantu dokter melihat apakah ada lemak di dalam hati dan menentukan apakah Anda memiliki penyakit perlemakan hati sederhana atau NASH. Dari sana, dokter bisa meminta tes tambahan untuk menentukan kekakuan hati, seperti transient elastography atau magnetic resonance elastography (MRE).
  • Biopsi hati: biopsi hati akan direkomendasikan jika Anda punya NASH untuk menganalisis tingkat kerusakan atau peradangan dalam hati.

APA SAJA PILIHAN PENGOBATAN UNTUK PERLEMAKAN HATI DI SINGAPURA?

Tahap awal dari penyakit hati, seperti perlemakan hati dan fibrosis hati, dapat diobati dan digagalkan perkembangannya. Jika tidak diobati, hati berlemak dapat berkembang menjadi sirosis hati yang tidak dapat dibatalkan dan kanker hati. Pengobatan untuk kondisi ini di Singapura biasanya meliputi:

  • Perubahan gaya hidup: penurunan berat badan, pola makan yang sehat, olahraga, dan pengurangan konsumsi alkohol dapat berkontribusi positif dalam menggagalkan perlemakan hati, meningkatkan kesehatan organ ini, dan mencegah perkembangan penyakit ini.
  • Obat-obatan: jenis obat-obatan tertentu, seperti sensitizer insulin, antioksidan, dan obat penurun kadar lipid, dapat diberikan untuk mengobati kondisi yang memicu perlemakan hati, sehingga dapat meningkatkan kesehatan hati.
  • Pemantauan dan tindak lanjut: pemantauan rutin terhadap tes fungsi hati, tes pencitraan, dan parameter metabolik sangat penting untuk menilai perkembangan penyakit dan respons pengobatan. Penyedia layanan kesehatan mungkin akan merekomendasikan tes darah periodik, USG, atau tes pencitraan lainnya untuk memantau kesehatan hati.
  • Transplantasi hati: untuk kasus yang langka, penyakit hati lanjut atau gagal hati yang tidak dapat diatasi dengan perawatan konservatif, transplantasi hati dapat dipertimbangkan sebagai upaya terakhir.
melawan dampak perlemakan hati
Olahraga dan pola makan yang sehat dapat membatalkan efek perlemakan hati dan meningkatkan kesehatan hati.

PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN

Bagaimana cara untuk mengobati perlemakan hati?

Memperbaiki atau membalikkan perlemakan hati biasanya melibatkan perubahan gaya hidup yang mengurangi penumpukan lemak di hati, meningkatkan fungsi hati, dan mencegah perkembangan penyakit.

Apakah perlemakan hati bisa disembuhkan?

Perlemakan hati, terutama pada tahap awal, dapat dikelola dan dibalikkan secara efektif dengan perubahan gaya hidup dan tindakan medis yang tepat. Namun, apakah kondisi tersebut dapat sepenuhnya disembuhkan mungkin bergantung pada berbagai faktor, termasuk penyebab utama hati berlemak, tingkat kerusakan hati, dan respons Anda terhadap pengobatan.

Berapa angka harapan hidup untuk penderita penyakit perlemakan hati?

Dengan asumsi bahwa efek penyakit penumpukan lemak di hati dapat dibalikkan, Anda akan memiliki pandangan positif. Namun, harapan hidup untuk penderita NASH atau sirosis hati berkisar antara 10 - 15 tahun, asalkan sudah terdeteksi lebih awal.

Apakah saya harus berhenti minum alkohol sebagai tindakan pencegahan?

Hal ini tergantung pada kondisi Anda. Jika hati Anda sudah rusak parah atau memiliki luka yang luas, dokter akan mendorong Anda untuk berhenti minum alkohol. Namun, mengurangi tingkat konsumsi biasanya sudah cukup.

ADA PERTANYAAN LAIN?

Bicaralah dengan kami! Tinggalkan pesan Anda di sini:




    Gleneagles Medical Centre
    Lee Surgery and Endoscopy
    6 Napier Road, #04-16, Singapore 258499

    Mount Elizabeth Medical Centre (Orchard)
    Dr Lee @ KYM Surgery3 Mount Elizabeth, #12-01, Singapore 228510

    Farrer Park Medical Centre
    Dr Lee @ KYM Surgery1 Farrer Park Station Road, #13-05, Singapore 217562

    Logo

    LAYANAN

    Endoskopi

    Gastrointestinal

    Kolorektal

     

    Kantong Empedu

    Pankreas

    Hati

    Copyright - © 2024. All Rights Reserved | Lee Surgery and Endoscopy